REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Belum lama ini nama baik Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Tana Toraja tercoreng akibat kesalahan pada rekruitment Panwascam, kini kembali disorot akibat sikap arogansinya.
Bagaimana tidak, Bawaslu Tana Toraja saat melakukan pelantikan Panwascam tidak mengundang salah satu bagian dari struktur pemerintah Kabupaten Tana Toraja yakni Lembaga DPRD Tana Toraja.
Ketua DPRD Tator Welem Sambolangi mengaku bahwa secara lembaga DPRD Tana Toraja tidak mendapatkan undangan dari Bawaslu pada saat pelantikan tersebut.
"Kami tidak mendapatkan undangan pada pelantikan Panwascam, padahal DPRD juga bagian dari Forkopimda Tana Toraja, bagian dari Pemerintah sebagai Lembaga perwakilan rakyat" Ujar Welem
Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut Ketua Bawaslu Tana Toraja, Serni Pindan, mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui terkait tidak adanya undangan yang ditujukan kepada DPRD Tana Toraja.
"Memang waktu itu saya sampaikan ke Koordinator Sekretaris (Korsek) terkait undangan dan beliau yang mengatur segala sesuatunya untuk pelantikan" Bebernya Kepada REPLIKNEWS, Senin (31/10/2022).
Lanjutnya, "saya sudah tidak sempat mengurus siapa-siapa yang akan diundang pada saat pelantikan, karena kebetulan saat itu saya sangat sibuk banyak yang saya urus jadi saya mempercayakannya kepada Korsek" katanya.
Menanggapi hal tersebut Ketua DPRD Tana Toraja Welem Sambolangi yang didampingi Wakil Ketua Yohanis Lintin dengan tegas mengatakan bahwa sikap yang diambil pihak Bawaslu tersebut terkesan Arogan dan tidak menghargai DPRD sebagai bagian dari mitra kerja Pemerintah Kabupaten Tana Toraja.
"Itu merupakan tindakan arogansi yang sangat kelewatan Lembaga sebesar DPRD kok bisa dilupakan sementara mitra utama bwaslu adalah DPRD, pantas saja banyak yang ribut-ribut soal kinerja Bawaslu Kabupaten Tana Toraja, membangun harmonisasi dan kemitraan saja mereka tidak paham. Dan itu menandakan Bawaslu Tana Toraja arogan" Cetus Welem.
Lanjut Welem mengatakan bahwa dirinya sangat kecewa dengan apa yang telah dilakukan oleh Bawaslu Tana Toraja.
"Saya berbicara atas nama lembaga DPRD Tana Toraja bukan atas nama pribadi, saya bukan orang yang gila undangan, hanya saja kebetulan saya bagian dari Lembaga yang semestinya harus menjalin kerjasama yang baik antar Bawaslu" Ujar Welem.
Senada dengan itu, wakil ketua DPRD Tana Toraja, Yohanis Lintin dengan tegas ikut mengkritik tindakan yang telah dilakukan oleh bawaslu Tator.
"Pelantikan Panwascam untuk menghadapi tahapan pemilu 2024 mendatang, dan salah satunya memilih anggota DPRD jadi yang akan diurus oleh bawaslu nantinya adalah Partai Politik, selain Calon Presiden dan Calon wakil Presiden" Ujarnya.
Menurut Yohanis Lintin ini adalah kesalahan bawaslu yang sangat Fatal, dan bisa saja mempengaruhi kinerja mereka pada Pemilihan yang akan datang.
"Kalau Lembaga sebesar DPRD saja bisa dilupakan jangan sampai banyak hal yang dilupakan oleh Bawaslu Tator, kalau Bawaslu melupakan banyak hal, saya secara pribadi tidak yakin Pemilu serentak 2024 mendatang bisa berjalan kondusif apabila hal seperti ini tidak segera dirubah" Tegas Lintin.
"Saya kira ini pesan kepada Bawaslu Tator jagalah sinergitas dengan semua Stakeholder yang ada supaya kita menuju Pemilu yang seju, pemilu yang beradab, jujur dan adil sesuai dengan amanat Undang-undang" Tutup Yohanis Lintin.
Penulis : Martinus Rettang
Editor : Natha