Home Daerah Disambut Baik Menhut, Pemkab Tator Siapkan 4 Ribu Hektar Lahan Kawasan TAHURA: Berikan Manfaat Ganda

Disambut Baik Menhut, Pemkab Tator Siapkan 4 Ribu Hektar Lahan Kawasan TAHURA: Berikan Manfaat Ganda

REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Pemkab Tana Toraja akan membangun kawasan Taman Hutan Raya (TAHURA) Buntu Karua. Lahan yang disiapkan untuk kawasan ini seluas 4.867,74 hektar. 

Sejauh ini, Tahura Buntu Karua telah dibagi menjadi beberapa blok. Diantaranya blok perlindungan, blok tradisional, blok pemanfaatan, blok khusus, dan blok koleksi. 

Bupati Tana Toraja, Zadrak Tombeg menjelaskan, dalam kawasan ini mencakup potensi ekologi, ekosistem dan jasa lingkungan. 

Seperti potensi ekositem, yang terdapat keanekaragaman flora dan fauna seperti Kera Hitam Sulawesi, Anoa Pegunungan, dan Elang Sulawesi. 

"Untuk flora ada pinus merkusi, bunga sepatu, sangon, aren, banga, cemara gunung, beringin dan masih banyak lagi jenis flora dalam kawasan ini," papar Zadrak Tombeg. 

"Selain itu, pada blok pemanfaatan terdapat potensi panas bumi di Balla, serta air terjun Sarambu Assing," sambungnya. 

Diungkapkan Zadrak, pembentukan TAHURA ini melalui proses yang panjang, mulai dari penyusunan rencana, analisis data, rancangan blok, konsultasi publik dan persetujuan teknis. 

Adapun tahap berikutnya yaitu penentuan tapal batas serta penetapan sebagai tahap akhir. 

"Nah, kedepannya ini kita akan turun ke lapangan bersama Kehutanan dan pihak terkait untuk penentuan tapal batas kawasan ini, " ucap Zadrak. 

Sementara, pembentukan Tahura ini disambut baik oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni. 

Dalam sambutannya di Rumah Jabatan Bupati Tana Toraja Sabtu (14/6/2025) malam, Raja Juli menyebut akan segera mengecek materi yang diajukan oleh Pemkab Tana Toraja. Ia juga meminta agar titik koordinat pada kawasan ini segera ditetapkan. 

"Tahura pak Bupati segera kita cek, dan untuk zona pemanfaatan akan kita bicarakan. Semoga dapat segera terealisasi untuk menarik lebih banyak turis dan menambah PAD buat Tana Toraja," ungkap Menhut. 

Menurutnya, pembentukan Tahura di Tana Toraja juga akan memberikan manfaat ganda. Yaitu, konservasi sumber daya alam, pengembangan pariwisata, serta pemberdayaan masyarakat. 

Tahura kata dia, dapat dimanfaatkan untuk kegiatan wisata alam yang berkelanjutan, seperti ekowisata, pendidikan lingkungan, dan penelitian. 

"Masyarakat lokal juga dapat terlibat dalam pengelolaan Tahura dan mendapatkan manfaat ekonomi dari kegiatan wisata dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan," ucapnya. 

Raja Juli juga menuturkan, kawasan Tahura ini akan membawa dampak baik terhadap daerah lain di Sulawesi Selatan. 

Di mana, tujuan pembentukan Tahura bukan sekedar pelestarian keanekaragaman hayati, namun juga dalam mendukung swasembada air. 

"Karena beberapa daerah di Sulawesi Selatan ini berharap ke Tana Toraja sebagai atap air, hulu air sungai Sa'dan berada di Toraja," pungkasnya. 

Untuk diketahui, Tahura merupakan kawasan pelestarian alam yang dikelola oleh pemerintah daerah. 

Tahura memiliki fungsi utama sebagai tempat koleksi tumbuhan atau satwa, baik yang alami maupun buatan, dan dimanfaatkan untuk penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya, budaya, pariwisata, serta rekreasi. 

Tahura memiliki banyak dampak positif, baik bagi lingkungan maupun masyarakat. Dampak positif tersebut meliputi peningkatan kualitas lingkungan, potensi wisata, serta pelestarian keanekaragaman hayati. (*) 

Editor          : Redaksi