Home Politik Abd Rauf Serap Aspirasi Masyarakat, Dikeluhkan Keterlambatan Uang Duka yang Kerap Terpotong

Abd Rauf Serap Aspirasi Masyarakat, Dikeluhkan Keterlambatan Uang Duka yang Kerap Terpotong

Suasana Reses Masa Sidang Pertama Anggota DPRD Abd. Rauf di Kediamannya Jalan Matahari. (Foto:Wahyu/Repliknews)

REPLIKNEWS, PANGKEP — Anggota DPRD Kabupaten Pangkep, Abdul Rauf, menggelar reses di Daerah Pemilihan 1 yang meliputi Kecamatan Pangkajene, Minasatene, dan Balocci. Dalam kesempatan ini, Abdul Rauf mendengarkan langsung berbagai keluhan dan aspirasi masyarakat yang dihadiri 110 masyarakat bertempat di Kediamannya Jalan Matahari, Kelurahan Padoang-doangan. Rabu (13/11/2024)

Pembangunan infrastruktur, pengembangan usaha lokal, hingga permasalahan sosial yang menjadi perhatian masyarakat di sejumlah kelurahan, seperti Bonto Perak, Biraeng, dan Kampung Solo.

Di Desa Bonto Perak, salah satu perwakilan warga, Ir. Jumain Hafid, menyampaikan perlunya perhatian khusus pada drenase yang belum tersambung ke sungai, sehingga kerap menyebabkan banjir di sekitar wilayah tersebut. Selain itu, ia menyoroti kondisi jembatan di area pemakaman yang memerlukan pembangunan lanjutan agar aksesibilitas warga semakin baik. Warga berharap adanya pelelangan tanah wakaf milik pemerintah serta penuntasan pembangunan drenase dan jembatan, yang dinilai penting untuk mencegah genangan air dan meningkatkan keamanan akses di daerah Bonto Perak.

Sementara itu, dari Desa Biraeng, Ibu Sumiati Sarif mengutarakan kesulitan kelompok pembuat "saraung" (anyaman penutup kepala khas) dalam memperoleh dana hibah. Menurutnya, dana hibah bagi pengembangan usaha kelompok perempuan sering kali sulit dicairkan apabila tidak ada dukungan partai tertentu. Menyikapi hal ini, Abdul Rauf menyampaikan rencananya untuk membentuk tim yang dapat membantu pengelolaan usaha perempuan, agar kelompok pembuat saraung dapat berproduksi dan berkembang secara mandiri.

Di Kampung Solo, masyarakat menyampaikan aspirasi terkait UMKM. Mereka meminta kemudahan dalam mengurus administrasi, seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan surat keterangan usaha, agar pelaku usaha kecil seperti pengeringan ikan dapat mengurus perizinan secara lebih mudah. Warga juga menyoroti bantuan pemerintah terkait usaha yang diharapkan lebih memperjelas jenis usaha yang masuk dalam kategori bantuan.

Pak Paharuddin, warga Bonto Perak lainnya, juga menyampaikan beberapa permasalahan, salah satunya mengenai beasiswa yang dianggap memiliki standar nilai terlalu tinggi, terutama untuk jurusan IPA dan IPS. Ia berharap standar ini bisa disesuaikan untuk memudahkan pelajar dari berbagai jurusan. Selain itu, ia mengeluhkan keterlambatan pencairan dana uang duka yang kerap terpotong, serta meminta kelanjutan pembangunan jalan tani di Passalangga dan pemasangan lampu jalan di Kampung Paddeng.

Abdul Rauf menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan setiap aspirasi yang telah disampaikan. "Seluruh keluhan dan usulan dari warga akan kami tindak lanjuti sesuai aturannya dan upayakan untuk masuk ke dalam agenda pembangunan dan kebijakan daerah," ungkapnya.

Ia berharap, melalui reses ini, dapat lebih memahami kebutuhan masyarakat dan mewujudkan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat Pangkep, khususnya di wilayah Pangkajene, Minasatene, dan Balocci.

Penulis           : Wihandi
Editor             : Redaksi