REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tana Toraja bersama TNI-Polri dan Pemerintah Tana Toraja gelar Operasi Terpadu Pemulihan Kampung Rawan Narkotika, Jumat (07/11/2025).
Operasi gabungan ini dilaksanakan BNNK Tana Toraja bersama TNI-Polri dan Satpol PP Tana Toraja, Dinas Kesehatan serta OPD terkait dari Pemerintah Daerah Tana Toraja.
Razia ini menyasar sejumlah tempat, seperti ex Lapangan Makale, pasar seni dan wisma.
Sebanyak 150 orang terjaring razia, 12 diantaranya dinyatakan positif penyalagunaan narkoba.
Tiga orang positif Amphetamine dan Metaphetmine inisial IG, R dan MFP. Enam orang positif Metamphetamine inisial AP, RI, RA,RE,FA,SY dam tiga orang positif THC (Ganja) inisial IS, AS dan JM.
Kepala BNNK Tana Toraja, AKBP Ustim Pangarian menjelaskan operasi terpadu ini dilaksanakan sebagai bentuk perhatian akan peredaran narkoba di Tana Toraja.
"Kita berharap bahwa kegiatan kita ini berhasil, bisa masyarakat lihat bahwa di Tana Toraja ini ada perhatian besar terhadap peredaran narkoba yang ada. Untuk itu kita lakukanlah operasi terpadu dan sudah ada yang kita dapat beberapa orang yang terjaring dan positif," ungkap AKBP Ustim.
Disampaikannya pula bahwa beberapa yang terjaring ditemukan dengan barang bukti berupa alat isap pipet dan klip bening. Terkait hal ini, pihaknya akan melakukan pendalaman untuk proses yang lebih lanjut.
"Ada juga yang terjaring kita dapatkan ada barang bukti. Ini kita akan dalami dulu, kita proses, kalo memang perlu kita rehab, kita rehab. Tapi kalo memang perlu penegakan hukum, yah ini kita nanti serahkan ke Polres. Karena BNN sekarang ini, proses penyelidikan ada di Provensi. Kami sudah sepakat, kami sudah koordinasi kemarin bahwa kalo ada yang terjaring dengan barang bukti ini proses yang dijalani," Jelas AKBP Ustim.
Kepada awak media, AKBP Ustim juga meyampaikan bahwa yang terjaring dalam razia gabungan tersebut rata-rata berasal dari luar daerah, seperti Palu dan Makassar.
"Ada 7 orang dari Palu, semuanya positif dan yang terjaring dan ada barang bukti itu orang lokal, orang Toraja ji. Mereka semua positif menggunakan sabu, ada juga dari Makassar itu positif Sabu juga, jadi rata-rata yang kita jaring ini orang dari luar. Ada 10 lebih tadi itu dari luar," bebernya.
Hal tidak terduga turut dibeberkannya, penegak hukum, yakni oknum Polisi yang seharunya menjadi bagian dalam pemberantasan narkoba justru terjaring razia pada Jumat malam itu.
"Tadi ada oknum terjaring, kemudian kita tes positif. Itu akan kita serahkan ke pimpinan langsung," jelasnya.
Terjaringnya oknum polisi dalam operasi terpadu pemberantasan narkoba mesti menjadi catatan penting.
AKBP Ustim menyebut hal ini harusnya menjadi catatan khusus, dipandang sebagai kegagalan menjalankan tugas. Olehnya itu, tindakan disiplin harus ditegakkan.
"Harusnya kita yang menjadi contoh, harusnya kita yang melaksanakan razia, menjadi contoh bagi masyarakat, kenapa bisa seperti itu. Itu harus betul-betul dilihat sebagai kegagalan dalam menjalankan tugas, sehingga tindakan tindakan disiplin itu harus diambil" tegasnya.
Beberapa remaja yang juga terjaring dalam razia gabungan juga akan diberikan pembinaan khusus.
"Sementara anak remaja kita bawah kesini juga karena kenapa baru jam 12 malam baru keluar. Untuk apa dia keluar jam 12 malam, yah itu kita bina dia. Makanya disini kita bekerja sama dengan PPA kalo dia dibawah umur kita serahkan sama, ada sosial, ada dinas kesehatan itu nanti kita mohon kerja sama. Dari Polres juga, ada," pungkasnya.
Penulis : Dirga Y. Tandi
Editor : Redaksi





