Repliknews.com, Tana Toraja - Valentine yang dirayakan tiap 14 Februari sebagai hari kasih sayang, kadang dijadikan muda-mudi untuk pacaran, namun berbeda yang dilakukan Organisasi Kepemudaan asal Tana Toraja menjadikan hari valentine menjadi hari prihatin bunuh diri.
Organisasi kepemudaan bernama, Himpunan Pemuda Bonggakaradeng Rano (HPBR) mengisi hari Valentine dengan mengadakan diskusi online yang bertema "Bunuh Diri Bukan Solusi".
Maraknya kasus bunu diri di Tana Toraja menjadi perhatian Khusus bagi Pemuda yang karena sebagian besar korban dari kalangan Muda-mudi yang.
Dalam diskusi Online, di ikuti tiga pembicara Yakni Sumiaty Putri Natali, M.Pd yang juga dosen IAKN Toraja, Sepriadi Bunga' yang merupakan guru dan Dika salah satu pegiat media sosial.
HPBR menilai kasus bunuh diri di Toraja sudah menjadi kasus luar biasa. Menurut DPO HPBR Sepriadi Bunga', S.Pd.,M.Th bahwa ini sudah menjadi bencana sosial masyarakat.
"Kasus bunuh diri di Toraja sangat memprihatikan, ini sudah kejadian luar biasa. Kita harus memperhatikan hal ini karena ini benar-benar sudah menjadi bencana sosial di masyarakat," kata Bunga' sapaan akrapnya.
"Kegiatan ini merupakan respon terhadap kegelisahan yang sering terjadi di kalangan muda mudi, tujuan kegiatan ini untuk berbagi pengalaman satu sama lain bagaimana menjalani masa muda agar terhindar dari bunuh diri," tambahnya.
"Di moment Valentine day ini. Kita perlu merefleksikan kembali pentingnya kasih sayang. Kasih sayang yg dimulai dari diri sendiri kemudian dibagikan ke org lain." Tutup Sepriadi.
Diskusi sekaitan dengan Bunuh diri perlu dilanjutkan dan perlu menghasilkan output berupa tindakan nyata dalam masyarakat.(*/Dir)