Home Daerah Gerakan Pramuka Ambalan dan Pengurus Osis SMAN 1 Tator Gelar Webinar: Remaja Tangguh Pantang Bunuh Diri

Gerakan Pramuka Ambalan dan Pengurus Osis SMAN 1 Tator Gelar Webinar: Remaja Tangguh Pantang Bunuh Diri

Gerakan Pramuka Ambalan SMA Negeri 1 Tana Toraja bekerja sama dengan Pengurus OSIS SMA Negeri 1 Tana Toraja melaksanakan WEBINAR.

Repliknews.com, Tana Toraja - Gerakan Pramuka Ambalan SMA Negeri 1 Tana Toraja bekerja sama dengan Pengurus OSIS SMA Negeri 1 Tana Toraja melaksanakan WEBINAR yang bertema : Remaja Tangguh Pantang Bunuh Diri. Rabu (24/03/2021)

Dalam Tahun ini maraknya terjadi kasus bunuh diri, tercatat 14 kasus bunuh diri selama tahun 2020, dimana sebagian besar korban adalah kalangan remaja, sehingga itu menjadi beban khusus buat remaja Toraja. 

Dalam webinar Online, di ikuti oleh pembicara yakni dr. Sutrisno Papayungan yang merupakan Dokter RS Sinar Kasih dan Juga Pemerhati Pendidikan dan Remaja,  Maraya,  A. Ma. Pd. yang  merupakan Sekretaris Kwarcab Tana Toraja.

Kegiatan dibuka oleh Wakasek SMA Negeri 1 Tana Toraja Drs. Yusuf Sampe Tondok, M. Pd, dalam sambutanya ia mayampaikan mendukung dan mengapresiasi OSIS dan Pramuka atas usulan kegiatan webinar ini.

"Pihak sekolah mendukung dan mengapresiasi OSIS dan Pramuka atas usulan kegiatan webinar ini, sebagai salah satu bentuk upaya pencegahan terjadinya bunuh diri pada usia remaja" ungkap Yusuf Sampe Tondok.  

Sementara itu, dr.Sutrisno Papayungan dalam pemaparanya menyampaikan, kalangan muda harus memahami depresi dan mengenali kondisi masing-masing serta perlunya keterbukaan kepada Orang Tua agar setiap persoalan bisa diselesaikan, guna mencegah kasus bunuh diri. 

"Webinar ini kita laksanakan agar kalangan remaja khususnya di Toraja dapat memahami tentang depresi sehingga adek-adek lebih paham tentang depresi dan lebih mengenali kondisinya masing-masing agar mereka lebih terbuka terhadap orang tua sehingga pada saat terbuka dengan orang tua maka angka kasus bunuh diri itu bisa di cegah karena orang tua sanggup menyelesaikan masalah anaknya jadi kita harapkan titik antara hubungan anak dan orang tua lebih terbuka dan kemudian adek-adek dapat mengenali gejala depresi ketika sampai pada tahap tersebut adek-adek dapat mengetahui kondisinya dan tentunya kondisi yang kita tau itu bisa mendapatkan penanganan yang semestinya" ungkap dr. Sutrisno Papayungan.

"Melakukan hal yang positif sangat diperlukan bagi kalangan remaja, sehingga pada saat melakukan hal tersebut pikiran buat remaja menjadi jernih sehingga ketika menghadapi suatu masalah remaja ini dapat memilih jalan keluar yang positif dalam menyelesaikan masalah" lanjut dr. Sutrisno Papayungan.

Hal yang sama juga disampaikan oleh  Maraya selaku Sekretaris Kwarcab Tana Toraja, bahwa hal yang baik itu perlu di kembangkan jangan hal yang sebaliknya yang kita kembangkan sehingga apa yang kita dengar tidak saling bertolak belakang dengan apa yang kita sampaikan.

Diketahui, Selama kegiatan hadir pula dari Putra/Putri Indonesia yang menimbah ilmu di Universitas yang ada di negara China yaitu Hubei University Of Science And Technology dan Chongqing Medical University. (Yd)