Home Daerah GAMKI Tana Toraja bersama Legislator Nasdem ESR dan YRK Bahas Pendidikan dan Kepemudaan

GAMKI Tana Toraja bersama Legislator Nasdem ESR dan YRK Bahas Pendidikan dan Kepemudaan

REPKLIKNEWS, TANA TORAJA - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Tana Toraja, yang diketuai oleh Surianto Lopang, menggelar audiensi dengan Anggota DPR RI Komisi X Eva Stevany Rataba. 

Audiensi yang berlangsung selama 60 menit ini diadakan di Kafe Sikamalik, Pantan, Makale, pada Sabtu (7/06/2025).

Pertemuan ini dihadiri pula oleh Yosia Rinto Kadang, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Komisi D. Kegiatan yang berlangsung  santai ini merupakan inisiatif DPC GAMKI Tana Toraja untuk menjalin komunikasi serta menyampaikan aspirasi masyarakat terkait isu-isu krusial di daerah.

Diskusi hangat tersebut fokus mengangkat aspirasi seputar pendidikan, kepemudaan, dan olahraga, yang menjadi perhatian utama kader-kader GAMKI. Sebelum Ketua GAMKI Surianto Lopang membuka percakapan, Yosia Rinto memberikan penguatan awal tentang pentingnya GAMKI Tana Toraja berkontribusi bagi masyarakat melalui terobosan program yang inovatif. Ia menekankan perlunya sinergi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Tana Toraja untuk mewujudkan program-program yang berdampak nyata bagi kemajuan daerah, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia dan pemberdayaan pemuda.

Salah satu aspirasi disampaikan oleh kader GAMKI Marnolinus Manno, Kepala UPT SMP Kristen Kandora, yang mendorong perhatian pemerintah pusat terhadap penyediaan media pembelajaran yang saat ini sangat dibutuhkan di sekolahnya. Manno menjelaskan bahwa sekolahnya membutuhkan media pembelajaran untuk menunjang proses belajar-mengajar sebagai bagian dari upaya melengkapi sarana dan prasarana sekolah. Ia berharap dukungan pemerintah dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.

Aspirasi mendesak lainnya datang dari Restu Ponganan, Sekretaris GAMKI sekaligus Kepala UPT SDN 5 Mengkendek. Ia mengungkapkan bahwa di sekolahnya ada 350 siswa, hanya dilengkapi satu unit toilet, yang tidak memadai sesuai rasio jumlah siswa. Kondisi ini mengejutkan Eva Stevany Rataba dan Yosia Rinto, yang menilai masalah ini sangat vital dan memerlukan solusi secepatnya. Eva menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya ia mendengar persoalan sekrusial ini di bidang pendidikan dasar dan Ia bertekad membantunya dalam waktu dekat.

Kader GAMKI lainnya, Sumartoyo, menyampaikan keluhan terkait kondisi UPT SMPN Satap 2 Bittuang, yang tidak memiliki gedung perpustakaan dan laboratorium IPA. Ia menjelaskan bahwa keterbatasan lahan membuat pembangunan horizontal tidak memungkinkan, sehingga diperlukan pembangunan lantai ketiga untuk menambah ruang kelas baru (RKB), perpustakaan, dan laboratorium IPA. Selain itu Sumartoyo menyampaikan persoalan umum yang sering dihadapi sekolah-sekolah di Bittuang adalah akses air bersih yang belum begitu dirasakan oleh sekolah-sekolah yang lokasinya jauh dari sumber mata air.

Eva Rataba merespons positif semua aspirasi tersebut dan berjanji akan meneruskannya ke Kementerian Pendidikan dengan catatan Dinas Pendidikan setempat memberikan rekomendasi usulan sesuai dengan kebutuhan setiap sekolah, karena menurutnya Dinas Pendidikan perlu memiliki data yang akurat dan relevan dengan apa yang sedang diperjuangkan oleh Komisi X DPR RI.

Menyinggung isu Program Indonesia Pintar (PIP), Eva Stevany Rataba menanggapi keluhan masyarakat yang sering menganggap bantuan PIP salah sasaran. Ia menjelaskan bahwa penentuan penerima PIP didasarkan pada data Dapodik sekolah, sehingga keakuratan data tersebut menjadi kunci utama. Eva menegaskan bahwa layak atau tidaknya seorang anak menerima PIP bergantung pada kesesuaian data Dapodik dengan kondisi aktual siswa, dan ia mendorong sekolah untuk memastikan data yang diinput mencerminkan keadaan sebenarnya. 

Terkait kebutuhan pemuda, Eva menyoroti aspirasi pembangunan Gedung Olahraga (GOR) yang telah lama diidamkan pemuda Tana Toraja. Oktovianus Kala’lembang, kader GAMKI sekaligus Ketua Panjat Tebing Tana Toraja dan staf Bawaslu, menegaskan urgensi GOR untuk mendukung pembinaan atlet muda. Ia menyampaikan bahwa potensi atlet Tana Toraja tidak kalah dari daerah lain, dan GOR akan menjadi wadah strategis untuk mengembangkan bakat sejak dini. Eva mengungkapkan bahwa ia telah mengawal proposal pembangunan GOR di Kementerian dan telah berkoordinasi dengan Bupati Tana Toraja untuk memastikan langkah nyata ke depan.

Usulan terakhir yang mencuri perhatian adalah permohonan pendirian Balai Latihan Kerja (BLK) di Tana Toraja untuk mendukung pengembangan keterampilan kerja guna memperkuat sektor UMKM di kalangan pemuda. Baik Eva maupun Yosia Rinto mengaku terkejut mengetahui bahwa Tana Toraja belum memiliki gedung BLK. Rinto menjelaskan bahwa anggaran untuk pembangunan BLK tersedia di Kementerian, namun syarat utamanya adalah ketersediaan lahan dengan status hukum yang jelas dari pemerintah daerah. Mendengar hal ini, GAMKI menyatakan optimismenya dan berkomitmen untuk berjibaku menjalin komunikasi intensif dengan Pemda Tana Toraja. Kehadiran BLK diharapkan menjadi terobosan nyata untuk memberdayakan pemuda melalui pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

GAMKI dan Eva Rataba akan terus  memperkuat kolaborasi antara pemuda, legislatif, dan Pemda Tana Toraja dalam menjawab tantangan lokal. Eva Stevany Rataba, yang dikenal aktif memperjuangkan aspirasi pendidikan dan kepemudaan di Toraja, menyambut baik inisiatif ini dan berjanji akan menindaklanjuti usulan-usulan yang disampaikan. Pertemuan ditutup dengan komitmen bersama untuk terus menjalin komunikasi guna mendukung pembangunan Tana Toraja yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (*) 

Editor        : Redaksi