Home Daerah Dua Hari Menghilang, Warga Bonggakaradeng Ditemukan Tak Bernyawa

Dua Hari Menghilang, Warga Bonggakaradeng Ditemukan Tak Bernyawa

Menurut keterangan saksi yang pertama kali menemukan korban, bahwa ia melihat di sekitar lokasi kejadian ada matrial longsor dan di duga Korban terjatuh dari tebing sekitar 100 meter dari lokasi ditemukan.

REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Dua hari menghilang seorang warga Langda, Kelurahan Ratte Buttu Kecamatan Bonggakaradeng, Sulawesi Selatan, ditemukan warga dibawah jurang yang diperkirakan tingginya mencapai 100 meter dengan kondisi tak bernyawa. 

Berdasar informasi Kapolsek Bonggakaradeng AKP Wellem Panggeso menjelaskan bahwa, warga lansia bernama Piter Seppa (91), yang dikabarkan meninggalkan rumah menuju kebunnya sejak Selasa pagi 23 November 2021, tidak kembali lagi sehingga pihak keluarga melakukan pencarian terhadap korban. 

Lanjut Wellem Panggeso menjelaskan bahwa, selama dua hari dilakukan pencarian akhirnya Korban ditemukan oleh Arkemas (47) bersama Faisal Toro (27) warga sekitar, tepatnya hari ini Kamis (25/11) sekitar pukul 13.00 wita dilokasi longsor dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi tertelungkup. 

"Menerima informasi dari warga kami bersama personil Polsek Bonggakaradeng lansung mendatangi TKP dan melakukan evakuasi terhadap korban bersama warga dan Tim Medis PKM Bua Kayu," Jelas Kapoksek Bonggakaradeng. 

Menurut keterangan saksi yang pertama kali menemukan korban, bahwa ia melihat di sekitar lokasi kejadian ada matrial longsor dan di duga Korban terjatuh dari tebing sekitar 100 meter dari lokasi ditemukan. 

Sementara hasil pemeriksaan luar oleh Tim Medis PKM Buakayu menemukan adanya luka terbuka pada kepala bagian belakang sebelah kanan,dan beberapa luka pada kedua tangan, 

Pihak keluarga dalam hal ini anak Kandung korban, Yohanis Patandungan (47) menjelaskan bahwa, orang tuanya di usia lanjut memang sudah mengalami gangguan ingatan (pikun) dan penglihatan sudah kurang jelas, sehingga korban di duga tersesat selanjutnya ia membuat pernyataan penolakan untuk tidak dilakukan otopsi terhadap korban. (*/Red)