REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Angka prevalensi stunting di Tana Toraja terus mengalami penurunan. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia ( SSGI) Tahun 2024, Prevalensi Stunting di Kabupaten Tana Toraja mengalami penurunan cukup signifikan.
Di tahun 2024 angka stunting di Tana Toraja tinggal 27,5 persen, dimana pada tahun 2023 prevalensi stunting di Tana Toraja berada di angka 36,9 persen. Artinya megalami penurunan 9,4 persen.
Hal ini disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Tana Toraja, Yosefina Rombetasik usai mengikuti dimensi hasl servei SSGI yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada Senin 26 Mei 2025 lalu secara virtual.
"Terjadi angka penurunan sebesar 9,4%, ini merupakan suatu capaian yang luar biasa dalam upaya penanganan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tana Toraja pada tahun 2024," kata Yosefina Rombetasik, Jumat (30/05/2025).
Yosefine mengungkap, hal ini bisa dicapai berkat dukungan dan kerjasama semua pihak dalam mengintervensi faktor- faktor determinan pencetus stunting yang baru.
"Stunting bisa dicegah sebelum anak usia 5 tahun atau sedini mungkin. Terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),sejak masih dalam Kandungan,Ibu Hamil yang beresiko KEK, mencegah BBLR rendah dan Faktor- faktor resiko lainnya," ungkapnya.
Untuk menekan munculnya stunting baru, ia berharap kolaborasi dan komitmen bersama dengan seluruh stakeholder dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting harus terus ditingkatkan.
"Mudah-mudahan pada tahun 2025 ini prevalensi stunting di Tana Toraja semakin menurun menuju Indonesia Emas 2045," harapnya.
Penulis : Dirga Y. Tandi
Editor : Redaksi